13 Mitos Bahasa Inggris yang Sebabkan Gagal Fokus Belajar

mitos bahasa inggris bikin gagal fokus

Belajar bahasa Inggris bagi sebagian orang terlihat mudah dan menyenangkan. Namun, tidak sedikit juga yang merasa mempelajarinya sangat menyeramkan disebabkan oleh mitos bahasa inggris yang mereka hadapi.

Mitos ini membuat nyali banyak orang menjadi ciut dan motivasi untuk berbahasa Inggris menurun, sehingga menyebabkan rasa malu, takut, dan malas untuk belajar.

Hal tersebut disayangkan karena menurut Study Smarter, bahasa Inggris kini menjadi Lingua Franca/bahasa yang diadopsi sebagai metode komunikasi di banyak negara. Jadi, seseorang tidak perlu takut akan mitos tersebut.

Yuk kenali 12 mitos bahasa Inggris yang wajib diwaspadai agar proses belajar berjalan lancar tanpa gagal fokus. Apa saja ya? Simak sampai akhir rangkuman di bawah ini.

Mitos Bahasa Inggris Penyebab Gagal Fokus Belajar

1. Wajib belajar ke luar negeri agar cepat berbahasa Inggris

Jika ada kesempatan ke luar negeri dan berkomunikasi dengan native speaker, maka ini bagus. Namun, bukan berarti tidak ke luar negeri membuat skill bahasa inggrismu tersendat. Mitos ini tentu keliru.

Kamu masih bisa memanfaatkan lingkungan sekitarmu untuk bisa mendukungmu belajar bahasa Inggris. Seperti misalnya mengikuti perkumpulan semacam english club, menjadikan hari tertentu jadi english day, ikut kursus, dll.

Tidak harus berbicara ke penutur asli (native speaker) untuk mengasah bahasa Inggrismu. Kamu hanya perlu luangkan waktu bersama orang yang punya satu visi mempelajari bahasa Inggris. 

2. Terlalu tua untuk belajar bahasa Inggris

Mitos bahasa Inggris ini salah. Proses belajar tidak mengenal batasan usia. Hal paling penting adalah kemauan dan tekad yang kuat untuk belajar.

Seseorang yang sedari kecil sudah diajarkan bahasa Inggris, biasanya akan lebih lancar. Tetapi, banyak kok, orang yang belajar bahasa Inggris di usia yang sudah tidak lagi muda. 

Katakanlah saat SMA kamu merasa terlambat belajar bahasa Inggris, tapi bukan berarti saat kuliah kamu akan terus-terusan merasa tertinggal, kan? Jadi, lebih baik mulai belajar dari sekarang apapun tingkatanmu.

3. Tidak punya waktu untuk mempelajari bahasa Inggris

Kesibukan sering kali jadi alasan penghambat seseorang belajar. Padahal dalam waktu satu minggu pasti ada waktu yang bisa digunakan di sela kesibukan.

Tidak perlu belajar bahasa Inggris berjam-jam. Cukup luangkan waktu dan konsisten. Sebagai awal, coba lakukan hal kecil seperti mengubah bahasa handphone jadi bahasa Inggris, memakai aplikasi bahasa inggris, dll.

Hal kecil jika dilakukan dengan sering, maka dampak positifnya akan terasa di kemudian hari. Tentu hal ini tidak bisa disepelekan.

4. Kalau belajar bahasa Inggris takut nanti bahasanya campur-campur

Mitos belajar bahasa Inggris ini keliru. Sebenarnya ketika kita mampu menempatkan diri untuk berbahasa sesuai keperluan, maka hal tersebut tidak masalah.

Ketika kita berada di situasi/acara formal, sebaiknya tidak gunakan bahasa Inggris atau mencampurnya. Berbeda ketika kita ngobrol dengan teman/menggunakan media sosial, maka itu terserah asal masih dalam tahap yang wajar.

5. Malu berbahasa Inggris dan dianggap sok asik/sok bule

James Joyce penyair ekspatriat Irlandia dalam bukunya pernah berkata:

Mistakes are the portals of discovery

Kesalahan adalah pintu gerbang penemuan.

Artinya setiap kesalahan akan membuat seseorang belajar sesuatu yang baru dan menemukan hal yang tidak terduga. Selalu ingat bahwa kesalahan adalah kesempatan untuk belajar dan berbuat lebih baik lagi.

Tidak perlu malu jika salah mengucapkan kata/kalimat bahasa Inggris. Jika dianggap sok bule pun sebenarnya jangan risau. Siapa tahu dengan “julukan” sok bule malah mendapatkan koneksi pertemanan dengan orang asing.

6. Belajar bahasa Inggris pasti mahal dan lama

Siapa bilang belajar bahasa Inggris selalu identik dengan uang? Tidak mesti ya. Ini mitos belajar bahasa Inggris yang sangat keliru. Pasalnya sekarang sudah menjamur materi e-book bahasa Inggris yang gratis diunduh di internet.

Bahkan ada website penyedia materi belajar bahasa Inggris pemula atau yang ingin melancarkan dan bisa diakses gratis, seperti: Duolingo, LearnEnglish, Grammarly, BBC Learning English, VOA Learning English, Talk English, Smart Words, EnglishTopic, dll.

Perihal lamanya mempelajari bahasa Inggris itu tergantung dari kemauan seseorang. Bisa saja lebih cepat asalkan konsisten dan berkomitmen untuk belajar agar kita merasakan manfaat belajar bahasa Inggris.

7. Aksen bahasa Inggris aneh membuat orang asing malas menanggapi

arguing about mitos bahasa inggris

Aksen atau logat bagi penutur dari negara dengan bahasa resmi non-english adalah sangat wajar. Tidak masalah jika kamu bercakap bahasa Inggris dengan aksen jawa, sunda, atau bali.

Bule pun akan memaklumi bahkan banyak kok yang sangat senang membantu jika seseorang merasa kesulitan dalam belajar bahasa Inggris.

Yang terpenting dari percakapan adalah bagaimana lawan bicara kita paham maksud/inti percakapan. Tetapi, alangkah baiknya kalau kita juga berupaya memperbaiki tata cara pengucapan agar berkomunikasi semakin nyaman.

8. Belajar bahasa Inggris itu membosankan

Mitos belajar bahasa Inggris itu membosankan seharusnya jangan digubris oleh kamu ya. Ada berbagai materi bahasa Inggris yang masih bisa diakses secara menyenangkan.

Belajar bahasa Inggris tidak hanya bisa dilakukan secara formal di kelas. Kamu masih bisa belajar dari media manapun seperti Youtube, aplikasi bahasa Inggris, atau gabung grup bahasa Inggris baik online/offline.

Ada 4 aspek belajar bahasa Inggris, yaitu reading, speaking, listening, dan writing. Jika kamu bosan belajar reading, coba alihkan belajar yang lain seperti listening/mendengarkan podcast atau bahkan writing/menulis kalimat.

9. Tidak akan pernah bisa bagus berbahasa Inggris

Sebenarnya jika kita tekun dan berkomitmen untuk terus belajar, bukan mustahil kita akan mahir berbahasa Inggris. Semua itu tergantung dari diri kita sendiri apakah ingin berkembang dengan bahasa Inggris atau jalan di tempat.

Ingat bahwa seseorang yang sudah tidak yakin di awal proses belajar, maka kemungkinan besar pada akhirnya akan merasa kecewa dan trauma. 

10. Tidak punya bakat berbahasa Inggris

Menurut ahli psikologi, Abraham Maslow, bakat seseorang suatu saat akan muncul sebagai kebutuhan dan perlu sering diasah. Seseorang yang belum pernah belajar bahasa Inggris sekalipun akan mahir nantinya.

Tentu hal ini harus dilengkapi dengan usaha optimal pada saat proses belajar bahasa Inggris. Kemauan kuat belajar dapat meningkatkan potensi seseorang apalagi terkait dengan belajar bahasa asing. 

11. Menjadi seorang yang ekstrovert akan lebih cepat berbahasa Inggris

Mitos bahasa Inggris ini keliru. Seseorang tidak perlu menjadi ekstrovert untuk bisa belajar bahasa Inggris. 

Mungkin seorang dengan kepribadian ekstrovert punya keuntungan karena tidak malu untuk berkenalan dengan orang baru. Tapi, seorang introvert pun asal rajin, tidak menutup kemungkinan lebih cepat mahir berbahasa Inggris. 

Jangan jadikan alasan kepribadian sebagai penghalang untuk belajar suatu hal. Tetap percaya diri dan yakin akan kemampuan diri sendiri dengan terus meningkatkan skill berbahasa setiap hari.

12.  Belajar bahasa Inggris harus punya guru yang tetap

Seseorang akan senang jika punya guru tetap yang membimbingnya dari awal sampai akhir pembelajaran. Tapi, belajar bahasa Inggris tidak mesti harus dari satu guru yang tetap kok

Kamu bisa belajar dari guru yang berbeda karena terkadang ada guru yang cara mengajarnya “enak” ketika sedang speaking, ada guru yang lebih mahir mengajar grammar, ada guru yang lebih komunikatif dalam aspek writing, dll. 

13. Teknologi membuat tidak ada gunanya mempelajari bahasa Inggris

mitos belajar bahasa inggris tentang teknologi

Mitos belajar bahasa Inggris tersebut tentu salah besar. Penggunaan teknologi semisal website penerjemah atau aplikasi penerjemah tidak akan pernah menggantikan pengetahuan dan keterampilan manusia berbahasa Inggris. 

Tidak ada aplikasi yang setara dengan pola pikir manusia. Bahkan sekelas kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence. 

Pada dasarnya teknologi tidak akan pernah menggantikan manusia untuk bisa berbicara, menulis, membaca, dan mendengarkan khususnya terkait bahasa Inggris.

Kamu mungkin terbiasa menggunakan teknologi tersebut untuk menerjemahkan, namun tidak akan pernah bisa untuk menafsirkan percakapan alami dengan penutur manusia (bukan dengan program mesin/aplikasi)

Mempelajari bahasa Inggris atau bahasa lain bukanlah suatu hal yang sia-sia. Jadi, yuk buang jauh-jauh pemikiran “Kan sudah ada aplikasi translate, gak perlu yang namanya belajar bahasa Inggris”

Nah, itulah dua belas mitos belajar bahasa Inggris yang mesti diwaspadai. Jangan jadikan mitos itu sebagai penghambat tapi coba untuk membangun kepercayaan diri bahwa “Saya bisa menguasai bahasa Inggris”.

Tetap fokus dan jangan terganggu dengan mitos / kepercayaan dan omongan jelek dari orang lain. Buktikan bahwa tidak ada proses belajar yang sia-sia. Semua akan merasakan hasil positifnya. Jangan patah arang dan tetap berusaha maksimal ya!

Referensi

1. English as a lingua franca

2. Abraham Maslow on the Resolution of the creative dichotomy

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *